Pramuka SMAN 1 Lubuk Basung
Ambalan Harimau Campo
Senin, 03 Oktober 2011
Pramuka SMAN 1 LUBUK BASUNG, sukses rebut 2 trophy pada Lomba Pramuka Penegak se Sumatera "FIESTA 25 UNAND 2011"
Ambalan Harimau Campo, Pramuka SMAN 1 Lubuk Basung, meraih prestasi regional dalam lomba Pramuka Penegak Se- Sumatera, dengan meraih dua Trophy, yaitu Juara 2 Lomba Cross Country dan Juara 3 Lomba Pentas Seni, pada ajang lomba yang bertajuk “Festival Swarna Dwipa Tahunan ke 25 tahun 2011” Atau FIESTA 25 PRAMUKA UNAND 2011 yang berlangsung pada tanggal 28 September hingga 2 Oktober 2011, Sementara itu, untuk Juara Umum sendiri diraih oleh Pramuka SMAN 1 Pelepat Hilir, Provinsi Jambi dan berhak mendapat Trophy bergilir Fiesta.
Tim Pramuka Ambalan Harimau Campo yang terdiri atas 10 orang putera dan 11 orang puteri, serta didampingi oleh 4 orang Pembina, dan beberapa orang Purna Ambalan, sedangkan lomba yang di pertandingkan ada 5 cabang yaitu, Lomba Cross Country, Lomba PBB, Lomba Pionering, Lomba Asah Terampil, dan Lomba Fun Cooking, prestasi yang diperoleh tersebut tidak terlepas dari doa dan dukungan berbagai pihak, mulai dari Pihak Sekolah, para Pembina, Guru-Guru, orangtua, Purna Ambalan dan semua pihak yang terkait, karena prestasi yang ditorehkan untuk Lomba FIESTA sekarang lebih baik daripada prestasi lomba FIESTA tahun 2008, karena pada waktu itu tak satupun Trophy pun yang bisa mereka bawa pulang.
Kita berharap ke depannya Pramuka SMAN 1 Lubuk Basung terus mengukir prestasi yang gemilang, baik Lomba pada tingkat daerah, regional, maupun nasional.
Sementara itu, Prestasi gemilang juga pernah ditorehkan Pramuka SMAN 1 Lubuk Basung pada Lomba Penegak Se Sumbar yang diselenggarakan STKIP PGRI Padang, pada pertengahan Februari 2011 silam.
HARIMAU CAMPO!!! NDAK DO CITO!!!
(Kak Diez)
Kamis, 11 Agustus 2011
Perlengkapan Camping
Perlengkapan Camping
1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
3. Pakaian tidur; selain training pack, dan perlengkapan sholat.
4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air (veples).
8. Peralatan mandi; sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
9. Peralatan masak; nesting, kompor spritus, kompor paraffin, trangia.
10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
13. Topi lapangan.
14. Senter; dan baterai cadangan selain utuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film atau tabung bekas supradin?cdr agar aman.
17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat (bivak), alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal.
18. Obat-obatan pribadi.
19. Tenda.
20. Golok Tebas
Pertolongan Pertama Gawat Darurat (P2GD)
Pengertian P2GD
P2GD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) ialah suatu usaha untuk mencegah akibat suatu kecelakaan menjadi berakibat lanjutan yang lebih parah. Jadi tindakan P2GD bukanlah semata-mata berarti memberikan pengobatan hingga selesai.
Pengetahuan P2GD akan sangat penting kepada para penggiat alam bebas. Karena kegiatan di alam terbuka, di dalam situasi apapun, selalu mengandung resiko mengalami berbagai macam kecelakaan, tergantung kepada jenis kegiatan yang dilakukan.
Dalam melakukan P2GD perlu memperhatikan hal pokok berikut ini :
1. Jangan panik
2. Perhatikan pernafasan korban
3. Hentkan pendarahan
4. Perhatikan tanda shock dan patah tulang
5. Jangan berikan makanan dan minuman pada korban yang tidak sadar
6. Jangan memindahkan korban sebelum mengetahui dengan pasti apa saja yang diderita oleh korban
Adapun tanda-tanda vital yang harus segera di cek terhadap korban adalah :
1. Mendengar denyut jantung
Pada anak dan laki-laki dewasa, letakan telinga kita pada dada kiri tengah. Pada wanita dewasa, dengarkan di bawah payudara kiri. Denyut jantung normal berkisar antara 70-80 denyutan per menit. Pada anak-anak denyut jantung akan lebih cepat.
2. Meraba denyut nadi
Cara ini dapat dilakukan dengan cara meletakan jari telunjuk, tengah dan manis pada pergelangan tangan. Bila tidak terasa , raba pada samping kiri dan kanan leher. Bila sudah terasa, hitunglah jumlah denyutannya selama 15 detik, kemudian kalikan 4 untuk perhitungan satu menit.
Denyut nadi yang normal untuk :
a) Laki-laki : 54-70 denyutan per menit
b) Perempuan : 75-80 denyutan per menit
c) Anak-anak : 82-180 denyutan per menit
3. Memeriksa pernafasan
Memeriksa pernafasan dilakukan dengan cara mendekatkan punggung tangan atau pipi ke hidung korban. Rasakan adakah aliran udara dari hidungnya. Supaya lebih terasa, punggung tangan dapat dibasahi terlebih dahulu oleh air atau alkohol.
Agar cedera korban tidak tambah parah, tunggu sampai orang yang ahli datang karena penanganan yang ceroboh dapat memperparah cedera. Misalnya tulang yang patah dapat merobek pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan hebat. Pilihlah teknik yang sesuai dengan kondisi cedera, jumlah tenaga penolong, ukuran tubuh korban, dan rute yang akan dilewati.
Prinsip-Prinsip dalam mengangkat
* Berdiri dengan kedua kaki sedikit merenggang.
* Tegakkan punggung dan bengkokkan lutut.
* Jaga keseimbangan tubuh
* Gunakan tumpuan kaki (paha) untuk mengangkat
Gangguan Kesehatan di Alam Bebas dan Pertolongannya
A. Gangguan Umum
Pada umumnya gangguan kesehatanterhadap alat tibuh yang fital seperti susunan pernafasan, susunan syaraf pusat dan sistem peredaran darah, tidak berdiri sendiri. Tetapi berhubungan antara satu dengan yang lainya. Karena sistem alat tubuh merupakan sistem alat kerja yang terkait. Berikut beberapa keadaan yang merupakan keterkaitan gangguan tersebut :
1. Pingsan
Pingsan bisa ditimbuikan oleh berbagai sebab. Antara lain karena berdiri di terik matahari, perut kosong, kurang darah, kelelahan, ketakutan, terkena benturan, dan sebagainya. Pingsan yang disebabkan oleh hal yang urnum bisa ditangani dengan prinsip membaringkan penderila di tempat yang teduh dan datar dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Kendorkan pakalan yang ketat; atau yang menekan bagian-bagian tubuh. Kompreslah kopala dengan air dingin dan rangsanglah dengan bebauan. Bila penderita muntah, letakan kepalanya dalam kedudukan miring.
2. Syok
Syok adalah keadaan dimana sistem peredaran dalam tubuh terganggu, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan akan oksigen dan bahan lain yang dibutuhkan,Gejala yang tampak pada penderita syok adalah :
a) Kesadaran menurun,
b) Korban gelisah atau diam,
c) Kulit terasa dingin, lembab dan pucat
d) Bibir korban teriihat pucat
e) Ada keluhan haus
f) Korban merasa mual
g) Terlihat lemah
h) Mengantuk
i) Mata terlihat hampa, tidak bercahaya dan manik mata rnulai melebar
j) Pernafasan tidak teratur dan cepat (lebih dari 140 kali/menit), kemudian melemah, lambat dan menghilang
Prinsip tindakan penanganan:
1. Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari bagian tubun lainnya, kecuali syok disebabkan oleh geger otak atau patah tulang kepala.
2. Tarik lidah korban keluar, bersihkan mulut dan hidung dari sumbatan.
3. Selimuti tubuh korban.
4. Hentikan pendarahan, bila ada.
5. Perhatikan penyebab syok (pertolongan penyebab yang mungkin dilakukan sebelum membawa korban ke rumah sakit).
3. Kejang
Kejang adalah keadaan dimana olot-otot dalam keadaan kontraksi mendadak secara terus menerus di luar kesadaran dan kebiasan normal. Penyebab kejang otot :
a) Adanya rangsangan yang kuat dan lama, baik fisik maupun psikis (ancaman, rasa ngeri, dan lain-lain).
b) Kehabisan tenaga, misalnya orang yang bekerja di luar batas kemampuan, tanpa istirahat cukup.
c) Aliran darah yang tidak mencukupi, baik pada bagian-bagian tubuh lokal akibat sumbatan, penyempitan atau tekanan pada pembuluh darah, maupun secara keseluruhan, misalnya tubuh mengalami kekurangan darah akibat pendarahan atau anemia.
Pertolongan terhadap orang yang keiang akibat kelelahan (kram) dapat dilakukan dengan memijat otot yang kram tersebut. Dan kemudian dapal diberi minuman air yang mengandung garam (misalnya oralit). Air garam ini dapat diminum sebelum, selama, maupun sesudah melakukan kegiatan yang menguras tenaga.
4. Pendarahan
Pendarahan yang terus menerus dapat menimbulkan syok, karena kehilangan banyak darah. Unluk itu pendarahan harus segera dihentikan. Penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan :
a. Memberi tekanan langsung di tempat pendarahan dengan setumpuk kassa steril, balut dan tekan. Dan letakkan bagian yang luka lebih tinggi dari jantung.
b. Memberi tekanan pada tempat-tempat tertentu dengan prinsip memberi aliran ke luka yaknl denqan memberi penekanan pada pembuluh nadi yang mengaliri darah ke luka. Hal ini bisa ditempuh melalui penekanan dengan jari pada pembuluh nadi kecil, atau dengan tourniquet pada pembuluh nadi besar misal pada paha dan lengan atas. Pada pasien yang diberi tourniquet, setiap 10 menil tourniquet harus dikendorkan tiap 30 detik. Yang penting sambil melakukan penanganan itu semua kita harus memantau tanda-tanda adanya syok.
5.Luka
a. Luka tertutup
Luka tertutup adalah luka dimana kulit korban tetap utuh. Terjadi karena trauma benda tumpul yang membuat kerusakan pada jaringan dibawah kulit. Perlukaan semacam ini tampak sebagai benjolan (benjut, contusio), atau bila disertai pendarahan dari luar akan nampak kebiru-biruan (hematoma). Tindakan perlolongan yang dapat dilakukan pada jenis luka ini adalah dengan di kompres dengan es atau air dingin dan kalau perlu diberi balut penekan. Pembengkakan sebaiknya diberi salep lasonil, dioleskan tebal ditempat terjadinya pembengkakan. Jika luka telah menjadi hematoma, kompreslah dengan air hangat.
b. luka terbuka
Tindakan yang periu dilakukan untuk mengatasi luka terbuka adalah sebagai berikut :
- Luka lecet : bersihkan dengan diberi desinfektan, tutup luka dengan kassa steril yang bersih dan kering.
- Luka iris : bersihkan luka oengan antiseptik dan di plester, diusahakan tepi luka tertutup. Pada luka besar biasanya digunakan kassa steril.
- Luka tusuk : perlu .diperhatikan letak luka terutama bila mengenai alat-alat dalam. Tutup luka dengan kassa steril yang dibasahi dengan cairan steril, gunakan Snelverband. Bila luka tusuk mengenai perut. Jangan diberi minum maupun makanan apapun. Cukup basahi mulut korban dengan air, dan sacepatnya dibawa ke rumah sakit.
- Luka hancur : pasang tpumiauet pada baian luka.
6. Patah Tulang
Pokok-pokok penanganan patah tulang adalah :
a. Pertolongan pertama, mengatasi keadaan darurat, dengan menghentikan pendarahan, mengatasi syok, menghilangkan penghalang pemafasan.
b. Immobilisasi
Immobilisasi dilakukan untuk membatasi gurak pada bagian tubuh dimana patah tulang terjadi, sehingga mencegah tertusuknya otot dan kulit oleh fragman tulang, dan juga mengurangi rasa sakit. Tindakan immobilisasi dilakukan dengan memasangkan bidai pada bagian dicurigai mengalami palah tulang. |
Secepatnya pasien paiah tulang dibawa ke rumah sakit, usahakan gerakan penderita seminimal mungkin. Jangan dilakukan reposisi oleh selain petugas medis.
7. Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempat yang seharusnya. Pokok penanganan poda kasus dislokasi adalah reposis secepatnya. Bila merasa tidak yakin terhadap tindakan reposisi yang dilakukan, misalnya karena takut memperparah kondisi korban, lakukan immobilisasi secepatnya dan bawa pasien ke rumah sakit.
a. Dislokasi rahang
Rahang ditekan ke bawah dengan kedua ibu jari yang telah dibalut. Ibu jari diletakan di bagian geraham yang paling belakang. Tekanan ini harus mantap tetapi pelan-pelan. Dengan itu jari-jari lain mengangkat dagu keatas.
b. Dislokasi jari
Tarik ujung jari kuat-kuat tetapi tidak disentakkan. Sambil menarik, sendi yang terlepas ditekan dengan ibu jari dan telunjuk sampai kembali letaknya.
8.Luka bakar
Terpenting dalam pertolongan pertama pada luka bakar adalah segera membebaskan korban dari sumber luka bakar kemudian mengatasi nyeri. Terbakarnya permukaan tubuh membuat sensasi nyeri yang sangat hebat, terutama pada luka bakar yang tidak terlalu dalam, sehingga syaraf-syaraf nyeri banyak mengalami rangsangan. Selain itu juga perlu mendapat perhatian sumber penyebab luka bakar itu apa? Api dan air/ uap panas sangat berbeda, begitu juga dengan lokasi tubuh yang terbakar. Sangat berbahaya adalah mengirup uap panas, hal ini akan segera menyebabkan udema jaringan saluran napas, sehingga terjadi obstruksi saluran napas.
Mengurangi perasaan nyeri yang paling ideal adalah air bersih yang dingin. Seringkali terjadi kesalahan dalam penanganan luka bakar pada tahapan ini. Penggunaan bahan selain air bersih merupakan hal yang sangat tidak menguntungkan bagi korban, karena selain air yang bersih dapat menyebabkan semakin kotornya permukaan luka, mempersulit pembersihannya pada saatnya nanti dan dapat menambah rangsangan nyeri itu sendiri. Kalau memungkinkan berikanlah siraman air mengalir.
B. Mountain Rescue
1. Henti nafas dan Cardiac Arrest
Gangguan susunan pernafasan ditandai dengan frekuensi pernafasan yang berupa kesulltan bematas sampai tidak bemafas. Gangguan ini disebabkan oleh tersumbatnya jalan nafas, lemah atau kejang olot-otot pernafasan, menghisap asap atau gas beracun. Gangguan pernafasan yang disertai gangguan kesadaran merupakan keadaan gawat. Bila dalam lima menit korban tidak dapat benafas, maka tubuhnya akan kekurangan oksigen. Akibal selanjutnya dapat terjadi gangguan pada fungsi otak dan jantung. Tindakan pertolongan pada korban gangguan pernafasan adalah dengan memberikan pernafasan buatan dan bila terdapat gangguan peredaran darah dapat dilakukan pijat jantung luar.
Ada beberapa cara pemberian pernafasan buatan dan pijat jantung luar, yaitu :
a. Metode pernafasan buatan Holger-Nielsen
b. Metode Silvester
c. Metode pernafasan buatan dari mulut ke mulut:
- Terlentangkan korban, angkat lehernya, sehingga kepalanya terdorong ke belakang.
- Buka mulut korban dan bersihkan dari kotoran.
- Letakan mulut penolong pada mulut korban sambil memijit-mijit hidung korban.
- Tiup kuat-kuat ke dalam saluran pernafasan penderita, selanjutnya angkatlah mulut penolong agar udara dapat keluar dari mulut atau hidung korban.
- Periksa denyut nadi korban, lakukan pernasan buatan hingga korban dapat bernafas sendiri.
2. Gigitan Binatang Buas
a. Gigitan Kelelawar
Harus diingat bahwa kelelawar dapat membawa kuman rabies, maka dari itu basuhlah luka dengan air yang mengalir dan antiseptik. Selanjutnya lakukan seperti luka pada umumnya.
a. Gigitan Lipan,Rasa terbakar, pegal, dan sakit akibat gigitan lipan biasanya akan hilang setelah 4 – 6 jam. Namun dapat juga diberi obat penghilang rasa sakit dan dikompres dengan air dingin dan antiseptik.
b. Gigitan Lintah,Gigitan lintah mengandung zat anti koagulsi, pada orang yang peka dapat menimbulkan bengkak dan gatal. Penanganannya dapat diberi air tembakau, dan pada korban yang peka dapat diberikan obat anti gatal.
C Gigitan Ular,Bekas gigitan ular akan memberikan indikasi tentang jenis ular yang menggigitnya.
Tindakan pertolongan :
1. Baringkan penderita dengan bagian luka lebih rendah dari jantung.
2. Kenakan tourniquet, kecuali pada gigitan ular sendok.
3. Penyakit Gunung (Mounlain Sickness)
Semakin tinggi suatu daerah, semakin tipis kadar oksigennya. Ini mempengaruhi aktivitas si pendaki. Kapasitas kerja fisik akan menurun. Memang tidak semua pendaki gunung akan mengalami hal yang sarna karena pengaruh kekurangan oksigen ini, tergantung pada rnasing-masing individu terutama kesegaran jasmaninya. Ada pendaki yang sudah terkena pengaruh pada ketinggian 2000 m, tetapi ada yang baru merasakannya pada ketinggian 4000 m atau lebih.
Pendaki yang terkena hipoksia ini akan memperiihatkan gejala-gejala yang disebut penyakit gunung. Biasanya gejala ini muncul karena si pendaki terialu cepat mencapai suatu ketinggian. Munculnyapun setelah beberapa jam si pendaki akan mencapai keiinggian itu.
Gejala-gejala penyakit gunung : pusing, napas sesak, tidak nafsu makan, mual, muntah, kedinginan, badan lerasa lemas. perasaan malas sekali, janlung berdenyut lebih cepat, dan sakit kepala. Selanjutnya penderita tidak dapat tidur, muka pucat, kuku dan bibir terlihat kebiru-biruan.
Pada umumnya gejala ini akan menghilang selelah beristirahat, yaitu setelah 24 - 48 jam kemudian. Karena itu penderila penyakit gunung dianjurkan untuk beristirahat agar kebutuhan oksigen dapat dikurangi. Tetapi kalau usaha ini tidak berhasil, maka pertolongan yang tepat adalah menurunkan korban dari ketinggian itu. Keseluruhan gejala itu umumnya akan berkurang apabila ketinggian dikurangi sampai sekitar 500 - 600 m dari tempat semula korban berada.
4. Hipothermia
Di Indonesia, kecelakaan akibat kecelakaan di gunung dan rimba kebanyakan karena eksposur (kehilangan panas badan), diantaranya yang terkenal adalah hipothermia (menurunnya suhu tubuh). Masalahnya ternyata bukan karena udara yang terlalu dingin, tetapi karena si penderita itu basah terkena hujan.
Pakaian yang basah mengurangi nilai insulasi (kemampuan untuk mempertahankan panas tubuh) hingga 90 %. Daya tahan tubuh yang buruk dan kurangnya periengkapan mengakibatkan suhu tubuh terus menurun hingga akibatnya menyebabkan kematian.
Orang yang terkena hipothermia akan merasakan kebalikan dari suhu tubuhnya, yaitu rasa panas, sehingga kebanyakan akan langsung menanggalkan pakaiannya.
Pertolongan untuk menangani hipothermia :
1.Jangan biarkan korban tidur, karena hal ini dapat membuat korban kehilangan kesadaran, sehingga tidak dapat lagi menghangatkan tubuhnya. Menggigil adalah usaha tubuh untuk tetap hangat, karena itu jangan biarkan untuk tidur dan biarkan menggigil.
2. Beri minuman hangat dan manis kepada korban.
3. Kalau tersedia baju kering, lepaskan baju basah yang dipakainya, dan gantilah dengan baju kering
4. Usahakan untuk mencari lempat yang aman dari hembusan angin, misalnya dengan mendirikan tenda atau pelindung.
5. Jangan baringkan korban ke tanah, usahakan agar memakai alas yang kering dan hangat.
6. Masukkan korban ke dalam kantung tidur. Usahakan agar kantung tidur itu dihangatkan terlebih dahulu oleh orang yang sehat, yaitu dengan masuk teriebih dahulu ke kantong tidur tersebut. Orang tersebut sebaiknya hanya memakai celana dalam atau bahkan telanjang, ini penting agar panas badannya dapat menghangatkan kantung tidur itu dengan cepat. Kemudian letakkan botol berisi air hangat (bukan panas) ke dalam kantong tidur untuk membantu memanaskan kantung tidur. Kalau kantong tidur tersedia cukup lebar, maka panas badan orang yang masih sehat dapat rnembantu korban secara langsung, yaitu dengan tidur berdampingan dalam satu kantong tidur. Keduanya sebaiknya telanjang, karena kontak langsung kulit ke kulit akan cepat menghangatkan korban.
7. Kalau bisa buatlah api di sekitar (di kedua sisi) korban.
8. Setelah korban sadar, berikan makanan yang manis-manis, karena karbohidrat merupakan bahan bakar yang cepat sekali menghasilkan panas dan tenaga.
5. Hiperthermia
Rasa panas yang borlebihan disebut lejar panas (heat exhaustion) dapat dialami seseoraing karena keadaan alam yang panas atau karena fisiknya yang lemah. Keadaan ini menyebabkan urat-urat darah dl bawah kulit mengembang, sehlngga alian darah ke otak dan organ pentng lalnnya akan berkurang. TImbul gejala-gelala mual, pusing, haus, sakit kepala, kulit lembab dan dingin, tidak sadar diri dan mungkin denyut nadi terasa kuat.
Akiimatisasi terhadap panas yang kurang menyebabkan terjadinya dehidrasi atau kekurangan garam dalam tubuh. Hal Ini menyebabkan seseorang peka sekali terhadap rasa panas. Untuk mengatasi hal ini korban harus beristirahat dl tempat yang teduh, lalu diberi minuman air dengan air yang diberi oralit.
Terik matahari dapat membuat rasa panas yang luar biasa, sohingga timbul gejala sengatan panas (heat stroke), yaitu muka merah dan panas, denyut urat nadi cepat, sakit kepala, lemah dan malas. Hal Ini disebabkan karena kegagalan tubuh dalam proses berkeringat dan mekanlsme pengaturan nafas badan. Kalau gejala-gejala ini muncul, ini merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan yang secepatnya. Tempatkan segera korban di tempat yang sejuk, lalu dinginkan dengan cara merendamkan kepalanya dengan air alau dikompirea. Segera berikan air dingin secara terus menerus hingga suhu korban normal kembali.
6. Radang Dingin (Frosbite)
Salah satu cara tubuh untuk rrempertahankan panas adalah dengan penyempitan pembuluh darah kulit. Mekanisme ini menyebabkan aliran darah ke permukaan kulit berkurang, karena sebagian besar darah mengalir ke organ inti tubuh. Karena tangan dan kaki merupakan organ yang paling jauh dari jantung, maka pengaruh udara dingin sangat terasa di bagian ini. Demikian juga dengan hidung dan kuping, walaupun menerima suplai darah yang banyak, tetapi bentuknya yang menonjol sehingga cukup cepat menerima pengaruh dingin.
Udara yang sangat dingin dapat rnempengaiuhi otot sehingga menyulitkan koordinasi tubuh. Kalau ini terjadi, maka korban akan kesulitan malakukan kegiatan, seperti menyalakan korek api, membuat simpul, memegang benda kecil. Kalau temperatur kulit menurun di bawah 10° C, sentuhan dan rasa sakit tidak lagi terasa. Begitu suhu menurun lagi, penyakit radang dingin akan timbul, akibat membekunya air di dalam sel diantara kulit dan kapiler (pembuluh darah terkecil).
Gejala-gejala radang dingin :
1. Kulit pucat, berwarna keabu-abuan.
2. Kulit di bagian yang sakit akan mengeras dan membeku kemudian timbul rasa sakit, kemudian mereda.
3. Pembekuan mulai menjalar ke bagian-bagian tubuh lainnya, sehingga untuk mencegah penyebaran pembekuan perlu melakukan pemotongan bagian tubuh (amputasi).
Cara terbaik untuk menghindari radang dingin, adalah dengan pencegahan. Perlengkapan penahan dingin yang baik harus diperhatikan, terutama di gunung es, misalnya dengan kaus kaki wol, mitten, down jacket, double mountain boot, dan lain-lain.
Penanggulangan radang dingin adalah :
1. Lakukan gerakan-gerakan pada bagian tubuh yang terasa, jangan menggosok-gosoknya. Gosokan hanya akan merusak jaringan kulit.
2. Hindari merokok dan minum alkohol selama mengalami radang dingin. Rokok akan menyempitkan pembuluh darah kulit sehingga menambah kemungkinan radang dingin. Sedangkan alkohol akan membuat darah bergerak lebih cepat, sehingga apabila darah membeku akan terjadi pembekuan suhu tubuh secara menyeluruh.
3. Bungkus bagian yang membeku dengan jaket atau kantung tidur, lalu jepit di bagian tubuh yang hangat (ketiak, selangkangan).
4. Masukan korban ke tenda
5. Masukan bagian tubuh yang beku ke dalam air hangat (tidak panas, karena panas air atau api yang berlebihan hanya akan merusak pada jaringan kulit).
(dari berbagai sumber)
oleh : kak diez
Kesehatan perjalanan
1. Pengertian Kesehatan Perjalanan
Kesehatan perjalanan dapat diartikan sebagai hal-hal yang mencakup keadaan kesehatan pada waktu melakukan perjalanan. Tujuannya adalah untuk mencapai keadaan sesehat-sehatnya selama dan sesudah melakukan perjalanan
Faktor fisik, mental, dan daya tahan tubuh merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk melakukan sebuah perjalanan. Untuk mencapai keadaan yang baik dalam melakukan sebuah perjalanan, dibutuhkan pengetahuan-pengetahuan yang mendukung, yaitu :
1. Pengetahuan Tentang Kesehatan Perjalanan
Sebelum kita melakukan perjalanan, kita harus sudah dapat mengetahui resiko apa saja yang mungkin akan dihadapi di dalam perjalanan. Jenis penyakit atau kecelakaan setidaknya sudah diperkirakan, kita dapat melakukan persiapan perjalanan lebih matang lagi.
2. Pengetahuan Tentang Perlengkapan Perjalanan
Perlengkapan dan perbekalan yang akan dibawa di dalam suatu perjalanan, haruslah seefektif mungkin. Jangan sampai ada perlengkapan atau perbekalan yang benar-benar tidak berguna di dalam sebuah perjalanan, sehingga hanya merepotkan perjalanan kita saja.
3. 3. Pengetahuan Tentang P2GD
Dengan mempersiapkan pengetahuan dan peralatan P2GD, diharapkan kita dapat mengatasi kesulitan selama perjalanan.
2. Faktor Pendukung Kesehatan Perjalanan
Keberhasilan perjalanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Persiapan Fisik
Fisik yang menunjang dalam kegiatan alam bebas memang tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Latihan fisik harus dilakukan secara teratur dan intensif dengan intensitas yang terukur. Karena tanpa kondisi fisik yang memadai, penggiat alam bebas tidak akan dapat melakukan kegiatannya dengan aman.
Untuk mengkontrol tingkat kebugaran fisik dapat dilakukan dengan menghitung denyut nadi setelah melakukan latihan fisik. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan denyut nadi yang dihitung selama 6 detik setelah latihan selesai, kemudian jumlahnya dikalikan 10 untuk mendapatkan denyut nadi maksimal dalam 1 menit.
2. Persiapan Mental
Faktor mental adalah faktor yang menyeimbangkan faktor fisik sehingga tujuan perjalanan kita dapat berjalan sesuai rencana. Latihan fisik yang baik akan membantu mengembangkan mental, rasa percaya diri, dan kepekaan.
Motivasi yang baik akan dapat pula meningkatkan mental. Kegiatan yang memakai tenaga fisik secara berlebihan sebaiknya dihindari. Terutama bagi seseorang yang pernah memiliki penyakit yang berhubungan dengan fungsi susunan syaraf pusat, seperti epilepsi (ayan), gangguan kejiwaan, dan cedera kepala berat.
(dari berbagai sumber)
oleh : Kak Diez
TATA CARA MUSYAWARAH AMBALAN/RACANA
Musyawarah Ambalan/ Racana merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dalam memberikan dan menanamkan nilai kebersamaan, rasa memiliki, kedisiplinan dan permusyawaratan suatu ambalan/ racana. Dalam melaksanakan musyawarah ambalan banyak dilakukan berbagai macam cara dengan yang paling sederhana.
Berikut ini merupakan salah satu contoh bentuk musyawarah ambalan/ racana yang dilaksanakan dalam upaya memberikan nilai pendidikan suatu organisasi yang positif , sesuai dengan tujuan, harapan dan aspirasi para anggota ambalan/ racana. Dengan demikian para anggota pramuka akan mempu mengelola dan menyelenggarakan sistem manajemen di ambalan/ racana dengan baik.
a. Pengertian.
Musyawarah merupakan forum tertinggi dalam menetapkan suatu kebijakan dan keputusan oleh suatu Ambalan/ Racana. Muyawarah ambalan/ Racana dilaksanakan 1 (satu ) tahun sekali sesuai dengan masa baktinya.
b. Acara Musyawarah.
Dalam menyelenggarajkan musyawarah Ambalan / Racana maka perlu menetapkan agenda pokok musyawarah tersebut antara lain :
1. Mendengarkan dan menanggapi laporan pertanggungjawaban pengurus Ambalan/ Racana masa bakti pengurus lama.
2. Evaluasi Program kerja yang telah dilaksanakan
3. Menyusun Rencana/ Program kerja untuk masa bakti yang akan datang.
4. Pemilihan Pengurus Ambalan/ Racana masa bakti yang akan datang.
c. Peserta Musyawarah.
Ambalan/ Racana sebelum menyelenggarakan musyawarah harus menetapkan siapa saja yang berhak mengikuti kegiatan tersebut :
1. Pengurus Ambalan / Racana.
2. Para Pemimpin / wakil pemimpin Sangga/ Reka / anggota
3. Pembina Penegak/ Pandega sebagai konsultan/ Penasehat
d. Pelaksanaan Musyawarah.
A. Sidang Pendahuluan.
Dalam melaksanakan musyawarah. peserta sebelumnya menentukan siapakah yang akan memimpin dalam sidang Pendahuluan. Biasanya dalam sidang ini dipimpin oleh Pradana/ Ketua Racana atau pengurus lainnya yang ditunjuk.
Dalam sidang Pendahuluan memiliki agenda acara :
- Menetapkan tata tertib dan agenda acara.
- Memilih dan menetapkan pimpinan Sidang- sidang selanjutnya/ bisa membentuk semacam Presidium. ( Biasanya dipilih 3 orang. Terdiri 1 orang ketua dan 2 orang anggota )
B. Persidangan.
1. Rapat Pleno. ( Pertama )
Dalam rapat ini dipimpin oleh pimpinan sidang yang telah ditetapkan/ Presidium.
Agenda acaranya :
- Mendengarkan laporan Pertanggungjawaban Pradana/ Ketua Racana / Pengurus ambalan selama masa baktinya.
- Melakukan Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Mensyahkan laporan Pertanggungjawaban Ambalan/ Racana lama.
2. Rapat Pleno ( Kedua )
Dalam Sidang Pleno ini membahas antara lain :
1. Pembagian Bidang – bidang/ komisi yang dibentuk untuk menyusun rencana/ program kerja.
2. Melaksanakan Rapat – Rapat komisi / masing masing bidang
Bidang/ komisi tersebut misalnya dapat terdiri dari :
a. Komisi Organi sasi dan keuangan.
Membicarakan struktur pengurus / Dewan yang akan dibentuk disesuikan dengan kebutuhan. Termasuk didalamnya Dewan Kehornatan. Dalam komisi ini juga menetapkan tata cara pemilihan Pradana dan pengurus Dewan ambalan/ Ketua Racana dan pengurus Dewan Racana.
Menetapkan sistem administrasi dan besarnya iuran anggota dll.
b. Komisi Kegiatan.
Yaitu menyusun rencana / program kerja yang akan datang. Bentuk kegiatan maupun latihan rutin yang akan dilaksanakan.
c. Komisi Adat / sandi / pusaka Ambalam – Racana.
Di komisi ini biasanya membicarakan peninjauan kembali Adat/ Sandi / Pusaka Ambalan/ Racana apakah masih relevan dan sesuai dengan perkembangan di lingkungan Ambalan/ Racana.
3. Rapat Pleno ( Ketiga )
Di sidang ini berisi agenda acara antara lain :
a. Mendengarkan dan menanggapi laporan hasil rapat komisi/ masing –masing bidang.
b. Mensyahkan hasil rapat dari masing masing bidang/ komisi.
c. Membentuk tim Perumus. Tim Perumus ini bertugas menyusun seluruh hasil keputusan dari rapat- rapat komisi.
d. Mengadakan Pemilihan Pengurus Ambalan/ Racana setelah mendengarkan hasil dari rapat tim perumus sub komisi organisasi/ keuangan.
Dalam Pemilihan Pengurus Dewan Ambalan/ Racana dapat dilakukan berbagai macam cara misalnya :
- Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dan dilanjutkan dengan melengkapi susunan pengurusnya.
- Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dan membentuk tim formatur. Tim Formatur adalah tim yang bertugas menyusun pengurus dengan masa tugas dan jangka waktu tertentu. Tim Formatur ini dipimpin oleh Pradana / Ketua Racana Terpilih.
- Pemilihan seluruh pengurus dewan ambalan/ racana diserahkan kepada tim Formatur.
- Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dilaksanakan dalam waktu tertentu dilaksanakan secara langsung. umum, bebas dan rahasia oleh seluruh anggota ambalan/ racana.
C. Sidang Penutup
Dalam agenda ini yang dilaksanakan antara lain :
- Membacakan seluruh hasil dan kesimpulan selama sidang. Dan sekaligus mensyahkannya.
- Menyerahkan hasil tim perumus kepada Pradana/ Ketua Racana terpilih untuk menyelesaikan tugas tugasnya. mis. Tugas tim formatur dll ( apabila pemilihan dilaksanakan dalam acara saat itu )
- Menutup sidang.
(Sumber Pramuka.net)
SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE-50 14 AGUSTUS 2011
Yang terhormat,
Kakak-kakak Ketua Mabida dan Mabicab Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Ketua Kwarda, Kwarcab dan Kwarran Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Pelatih, Pembina, Pamong dan Instruktur Gerakan Pramuka,
Adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Salam Pramuka,
Marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul bersama pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat untuk memperingati Hari Pramuka ke 50 atau Tahun Emas yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2011. Tema peringatan ulang tahun emas Gerakan Pramuka tahun 2011 ini adalah “Pramuka Penyelamat Generasi Muda”.
Selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, perkenankanlah saya pada kesempatan yang berbahagia ini menyampaikan ucapan Selamat Hari Pramuka ke 50 kepada segenap keluarga besar anggota Gerakan Pramuka di manapun berada. Semoga peringatan Hari Pramuka ke 50 ini, dapat memacu kita untuk lebih memajukan Gerakan Pramuka.
Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati,
Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah berjalan selama lima tahun, dengan tujuan utamanya adalah untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka serta untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka, dalam lima tahun ini memang telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. Namun demikian, bersamaan dengan itu, harus diakui pula bahwa tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dan juga oleh kaum muda Indonesia, juga makin bertambah berat. Gerakan Pramuka, yang merupakan salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.
Sesunggunyalah pada dewasa ini, Gerakan Pramuka serta generasi muda di Indonesia banyak menghadapi pelbagai masalah. Masalah dan ataupun tantangan yang dimaksud antara lain adalah masih tingginya angka putus sekolah, sulitnya mendapatkan pekerjaan, maraknya tindakan kriminalitas yang melibatkan generasi muda, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang tua dan para guru, perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok pada usia muda, makin tingginya konsumsi narkoba dan zat adiktif, serta makin meningkatnya pergaulan bebas yang berakibat pada terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi di kalangan generasi muda, tentu saja sangat memperihatikan kita semua.
Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai masalah dan atau tantangan yang dihadapi tersebut, tentu saja harus segera dapat ditanggulangi. Disinilah menjadi penting peranan Gerakan Pramuka. Sebagai lembaga pendidikan non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk karakter kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan, serta meningkatkan keterampilan generasi muda, Gerakan Pramuka memang dapat berbuat banyak.
Sejarah memang telah mencatat besarnya peranan anggota dan organisasi Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada masa-masa awal kebangkitan nasional, para anggota Pramuka (kepanduan) mempunyai peranan besar dalam membangkitkan semangat kebangsaan. Pada sekitar tahun 1920-an para anggota Pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggalang semangat persatuan. Untuk kemudian, pada masa-masa awal kemerdekaan, para anggota Pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggelorakan semangat bela negara.
Pada saat ini, di era pembangunan nasional, yang berhadapan dengan makin kompleknya pelbagai masalah dan ataupun tantangan, adalah harapan bersama kiranya Gerakan Pramuka dapat berkiprah dalam turut mensukseskan pembangunan nasional tersebut. Utamanya dalam turut mengatasi pelbagai masalah dan atau tantangan kaum muda. Pramuka dan Gerakan Pramuka harus dapat berperan sebagai penyelamat Generasi Muda.
Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan yang berperan melengkapi pendidikan formal bagi generasi muda, sejak dicanangkannya revitalisasi pada tahun 2006 lalu, terus menerus membenahi diri. Pada saat ini dengan telah terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, tentu saja upaya pembenahan diri tersebut harus semakin ditingkatkan.
Hasil yang dicapai, sejauh ini, cukup menggembirakan. Minat kaum muda terhadap Gerakan Pramuka tampak makin meningkat. Bersamaan dengan itu pelbagai kegiatan kepramukaan telah semakin banyak dilaksanakan. Untuk tercapainya visi dan misi yang dimiliki, yakni mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang memiliki watak, kepribadian dan akhlak mulia pada masa depan, pelbagai keberhasilan ini tentu saja harus dapat dipertahankan dan bahkan harus dapat lebih ditingkatkan pada masa depan.
Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati,
Untuk terwujudnya visi dan misi Gerakan Pramuka, saya mengajak kepada semua pihak agar dapat secara terus-menerus dan bersama-sama mengibarkan panji-panji Gerakan Pramuka. Pada saat ini ditengah banyaknya kemelut yang dihadapi bangsa dan negara, tekad untuk terus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa harus dapat ditingkatkan.
Untuk ini peranan Gerakan Pramuka adalah penting. Karena Gerakan Pramuka, sebagai satu lembaga pendidikan yang menghimpun pelbagai suku bangsa, agama dan kepercayaan, jelas merupakan suatu instrumen yang andal dalam mempersatukan bangsa dan negara. Sesungguhnyalah, salah satu peran utama yang diharapkan dari Gerakan Pramuka, adalah sebagai perekat bangsa.
Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Pembentukan karakter yang tangguh bagi generasi muda merupakan hal yang amat penting dan bahkan menentukan nasib bangsa dan negara di masa depan. Kita juga telah sering mendengar perlunya generasi muda memiliki kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif serta mampu bekerja keras. Namun pada kenyataannya, kondisi yang kita hadapi sekarang, karena pengaruh pelbagai faktor, terutama globalisasi, kemajuan teknologi informasi serta telekomunikasi, menunjukkan hal yang sebaliknya .
Pada saat ini, sadar atau tidak, nilai-nilai asing, langsung maupun tidak langsung, telah memberi banyak pengaruh negatif kepada generasi muda Indonesia. Pada saat ini, suka atau tidak, harus diakui, banyak generasi muda yang mulai kurang peduli terhadap masalah-masalah kebangsaan. Rasa cinta terhadap tanah air serta kesediaan untuk membela negara, tampak semakin rendah. Pada saat ini, suka atau tidak, harus diakui bahwa banyak generasi muda Indonesia yang telah tidak peduli lagi dengan sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa.
Untuk mengatasinya, sekali lagi sangat diperlukan keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan kepramukaan. Karena sesungguhnyalah salah satu kewajiban setiap anggota Gerakan Pramuka, sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Bapak Pramuka Dunia, Baden Powell, disamping ditujukan terhadap Tuhan (duty to the God), terhadap sesama (duty to others) dan terhadap diri sendiri (duty to self), juga yang terpenting adalah terhadap tanah air, bangsa dan negara (duty to country)
Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Setelah lima tahun revitalisasi Gerakan Pramuka dicanangkan, dan pada saat ini ditambah dengan telah terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, tampak kedudukan dan peranan Gerakan Pramuka makin bertambah kokoh. Tentu saja untuk terlaksanya pelbagai kegiatan yang dimilikinya, diperlukan dukungan yang kuat dari pelbagai pihak. Revitalisasi Gerakan Pramuka yang inti pokoknya adalah mengaktifkan kembali Gugusdepan diseluruh Indonesia, tidak akan terlaksana apabila tidak mendapat dukungan dari orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Dalam kaitan ini adalah harapan bersama, kiranya para orang tua, melalui Komite Sekolah, dapat berperan aktif mendukung Gugusdepan Gerakan Pramuka berbasis sekolah. Selanjutnya adalah harapan besama pula kiranya, masyarakat, melalui Perangkat Desa dan jajarannya, dapat mendukung Gugusdepan Gerakan Pramuka berbasis komunitas. Untuk kemudian kedua Gugusdepan ini, kiranya mendapat dukungan yang penuh dari pemerintah, sebagaimana yang tercantum dalam UU No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Pasal 36 ayat c UU No 12 tahun 2010 menyebutkan Pemerintah dan Pemerintah daerah bertugas membantu ketersediaan tenaga, dana dan fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan
Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Dalam kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu perkembangan Gerakan Pramuka. Ucapan terima kasih ini, terutama saya sampaikan kepada pemerintah dan masyarakat, yang selama ini telah banyak membantu Gerakan Pramuka. Ucapan terima kasih yang sama juga kami sampaikan kepada para orang tua, para guru, dan para relawan pramuka, yang selama ini tanpa mengenal lelah, selalu berada di depan, memajukan Gerakan Pramuka.
Akhirnya semoga yang kita lakukan bersama senantiasa diridhoi oleh Allah SWT.
Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Pramuka,
Jakarta, 14 Agustus 2011
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH
Kamis, 04 Agustus 2011
Pramuka SMAN 1 LUBUK BASUNG wakili KWARCAB AGAM dalam Jambore Saka Kencana 2011 Se-Sumbar
Lomba Satuan Karya Pramuka Kencana Sumbar 2011 dalam bentuk Jambore PIK-RR diadakan di bumi perkemahan Lemdadika Padang Besi, Kota Padang, pada tanggal 14 – 17 Juli 2011, dan untuk lomba kali ini sebanyak 5 orang putra dan 5 orang putri anggota Pramuka Sman 1 Lubuk Basung terpilih mewakili saka kencana Kwarcab Agam dan bergabung dengan SMAN 1 Tilatang Kamang.
Adapun mata lomba yang di pertandingkan antara lain lomba Majalah Dinding, Lomba Lawak, Lomba Pentas Seni, Lomba Tapak Perkemahan dan berbagai macam lomba lainnya, dan Alhamdulillah untuk Jambore PIK-RR tahun 2011 ini saka kencana kwarcab berhasil menggondol piala, antara lain Juara 2 Lomba Pentas Seni, Juara 3 Lomba Mading, Juara Harapan 2 Lomba Tapak Perkemahan.
semoga untuk kedepannya kita lebih bisa berprestasi lagi.
Salam Pramuka!!
(kak Diez)
Langganan:
Postingan (Atom)